A Reflection

Aku dan kamu bukan bidadari,
Bukan malaikat yang tak pernah alpa,
Tapi manusia yang penuh dengan potensi dosa.

Tapi ingatlah,
Semua potensi telah Allah beri
Maka tugas kita menyelaraskan potensi
Dengan semua ketentuan dan ketetapannya.

Mengeluh,menangis dan tersungkurlah!
Di hadapannya.
Kerana segala kesulitanmu,
Hanya pantas dilihat olehnya.

Beban dan ujian,
Hanya Allah kuncinya,
Berbagi dan ceritakanlah semua kepadaNya.

Semoga Allah selalu menjaga kita,
Dalam lingkar keimanan.
Seluas apapun ujian,
Seberat apapun cubaan,
Tetaplah iman yang engkau simpan.

Humanity

Mengikhlaskan itu lebih menenangkan

Tak perlu bergelut dengan dendam atau cacian.

Merelakan setiap perkara yang dirasa itu lebih menyenangkan,

Tak perlu sesak menerpa atau gundah gulana merana.

Terjatuh,tergores dan terluka itu sakit,

Tetapi ketika senyummu yang engkau beri,

Maka biarkan hati yang menjalankan fungsi.

Mengeluarkan keimanan di dalam hati,

Menggambarkanmu sebagai seorang yang mengawal emosi.

Sebab sabar tak terbatas,

Air mata akan terus ada.

Ujian akan terus dirasa,

Maka damaikan semua dengan iman dan senyuman.

Hidup dan pandanglah dengan kuasaNya

Itu lebih mengasyikkan.